Pages

Thursday 20 October 2011

Menggugat Kanjeng Nabi Adam.



Sore kemarin, seorang teman lama bertamu kerumah dengan beragam kisah yang dia ceritakan. Salah satunya dia berkeluh kesah tentang kehidupannya yang makin hari makin dirasakan berat.Aku biasa memanggil temanku tersebut dengan panggilan santri abang. Dia membuka percakapan, dengan memancing pertanyaan padaku. Aslinya, kita turun ke dunia ini, sepenuhnya salah Bapak moyang kita Nabi Adam, ya kang ? Oh, yah temanku biasa memanggil aku kang dhoif. "Ah, bisa-bisa aja kamu." Jawabku dengan sedikit  serius. "kok, bisa kamu mengatakan demikian ?". Jawabnya," Loh, bukankah karena beliau terbujuk iblis memakan buah Khuldi maka Alloh menghukumnya, dengan menurunkannya di muka bumi. Iya, toh ?' Iya, memang benar, tapi kalau sampeyan memahai apa yang tersurat maupun yang tersirat di Al Qur'an, maka sampeyan tidak akan mengatakan demikian.

Temanku semakin terbawa alur pembicaraan, hingga ia makin mengejar dengan pertanyaan lainnya. Mana dalil yang mengatakan ataupun mengisyaratkan, bahwa turunnya Nabi Adam di muka bumi, bukan sepenuhnya salah beliau.?
Aku tersenyum, dan dengan santai berkata, " Coba, sampeyan buka Al Qur'an, surat Al baqorah, ayat 30, yang bunyainya :

وَ إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً قَالُوْا أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَن يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَ نَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَ نُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّيْ أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُوْنَ.

Artinya : Dan Ingatlah ketika Alloh berfirman pada para malaikat : “ Sesungguhnya AKU hendak menjadikan manusia di muka bumi sebagai kholifah,….” 
Nah Alloh telah berfirman pada para malaikat, jauh Sebelum Nabi Adam diciptakan, bahwa Alloh berkenan menjadikan manusia di bumi sebagai kholifah, namun kenyataannya Nabi Adam diciptakan Alloh dan ditemoatkan di surga,.. Yang tentu saja ini menjadikan isyaroh bahwa Nabi Adam harus turun ke bumi untuk memenuhi janji Alloh yang difirmankan pada para malaikat, yang artinya Nabi Adam harus mengikuti sekenario Alloh untuk turun ke bumi.

Santri abang sedikit, tertegun , namun akhirnya, mulai bisa menerima pendapatku.
“Mas, dengan diturunkannya Kanjeng Nabi Adam kebumu, itu adalah merupakan Rahman RahiimNYA Alloh pada Nabi Adam dan keturunannya, sekiranya Nabi Adam tidak diturunkan kebumi, tentu saja tidak akan ada Nabi-nabi lainnya di muka bumi, ataupun orang2 pilihanNYA untuk menjadi khalifah.  Bukankah kita semua adalah anak keturunan Nabi Adam, bahkan Kanjeng Nabi Muhammadpun adalah Bani Adam. Maka apakah beliau sepenuhnya bersalah jika Nabi Adam harus turun kedunia, lantaran memakan buah Khuldi, sedang pada hakikatnya Beliau menjalankan Qodho qodarNYA Gusti Alloh.?

 Temanku hanya sedikit menggeleng,..dan nyengir aja… Ayo udah maghrib, sholat dahulu setelah itu baru makan sebelum kamu pulang,..
Seiring, setelah semua berlalu dan temanku pulang, aku hanya bias berkata dalam hati,..
“Ya Alloh, maafkan Aku jika aku bersalah dalam memahami makna tersembunyi  firmanMU,.. karena sesungguhnya aku hanya hambamu yang dholim dan dhoif,..