Sore kemarin, seorang teman lama bertamu
kerumah dengan beragam kisah yang dia ceritakan. Salah satunya dia berkeluh
kesah tentang kehidupannya yang makin hari makin dirasakan berat.Aku biasa
memanggil temanku tersebut dengan panggilan santri abang. Dia membuka
percakapan, dengan memancing pertanyaan padaku. Aslinya, kita turun ke dunia
ini, sepenuhnya salah Bapak moyang kita Nabi Adam, ya kang ? Oh, yah temanku
biasa memanggil aku kang dhoif. "Ah, bisa-bisa aja kamu." Jawabku
dengan sedikit serius. "kok, bisa
kamu mengatakan demikian ?". Jawabnya," Loh, bukankah karena beliau
terbujuk iblis memakan buah Khuldi maka Alloh menghukumnya, dengan
menurunkannya di muka bumi. Iya, toh ?' Iya, memang benar, tapi kalau sampeyan
memahai apa yang tersurat maupun yang tersirat di Al Qur'an, maka sampeyan
tidak akan mengatakan demikian.
Temanku semakin terbawa alur pembicaraan,
hingga ia makin mengejar dengan pertanyaan lainnya. Mana dalil yang mengatakan
ataupun mengisyaratkan, bahwa turunnya Nabi Adam di muka bumi, bukan sepenuhnya
salah beliau.?
Aku tersenyum, dan dengan santai berkata,
" Coba, sampeyan buka Al Qur'an, surat
Al baqorah, ayat 30, yang bunyainya :
وَ إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ
جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً قَالُوْا أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَن يُفْسِدُ
فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَ نَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَ نُقَدِّسُ لَكَ
قَالَ إِنِّيْ أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُوْنَ.
Artinya : Dan Ingatlah ketika Alloh berfirman
pada para malaikat : “ Sesungguhnya AKU hendak menjadikan manusia di muka bumi
sebagai kholifah,….”
Nah Alloh telah berfirman pada para malaikat,
jauh Sebelum Nabi Adam diciptakan, bahwa Alloh berkenan menjadikan manusia di
bumi sebagai kholifah, namun kenyataannya Nabi Adam diciptakan Alloh dan
ditemoatkan di surga,.. Yang tentu saja ini menjadikan isyaroh bahwa Nabi Adam
harus turun ke bumi untuk memenuhi janji Alloh yang difirmankan pada para
malaikat, yang artinya Nabi Adam harus mengikuti sekenario Alloh untuk turun ke
bumi.
Santri abang sedikit, tertegun , namun
akhirnya, mulai bisa menerima pendapatku.
“Mas, dengan diturunkannya Kanjeng Nabi Adam
kebumu, itu adalah merupakan Rahman RahiimNYA Alloh pada Nabi Adam dan keturunannya,
sekiranya Nabi Adam tidak diturunkan kebumi, tentu saja tidak akan ada
Nabi-nabi lainnya di muka bumi, ataupun orang2 pilihanNYA untuk menjadi
khalifah. Bukankah kita semua adalah
anak keturunan Nabi Adam, bahkan Kanjeng Nabi Muhammadpun adalah Bani Adam.
Maka apakah beliau sepenuhnya bersalah jika Nabi Adam harus turun kedunia,
lantaran memakan buah Khuldi, sedang pada hakikatnya Beliau menjalankan Qodho
qodarNYA Gusti Alloh.?
Temanku hanya sedikit menggeleng,..dan nyengir
aja… Ayo udah maghrib, sholat dahulu setelah itu baru makan sebelum kamu pulang,..
Seiring, setelah semua berlalu dan temanku
pulang, aku hanya bias berkata dalam hati,..
“Ya Alloh, maafkan Aku jika aku bersalah
dalam memahami makna tersembunyi firmanMU,.. karena sesungguhnya aku hanya
hambamu yang dholim dan dhoif,..